Li-Fi, Teknologi Terbaru Yang Diprediksi Akan Geser Kecepatan Wi-Fi


 

Ketika di banyak wilayah Indonesia masih sulit sinyal dan banyak warga mengeluh, ilmuwan mancanegara telah kian berlari jauh ke depan. Ketika para maniak game online berbasis ponsel di Indonesia memuja tempat-tempat Wi-Fi, apalagi yang gratisan, ilmuwan mancanegara telah membuat teknologi yang bakal menggusur Wi-Fi. Ketika Wi-Fi masih dianggap mulia dan agung di Indonesia alasannya lemotnya sinyal satelit, di luar sana Wi-Fi mungkin sudah akan digantikan. Pengganti Wi-Fi ialah Li-Fi, internet yang dihantarkan dengan cahaya. Dalam waktu akrab ini Li-Fi akan segera diluncurkan. Namun kabar buruknya, Indonesia akan sangat terlambat mendapatkan teknologi Li-Fi alasannya beberapa kendala. Padahal, kecepatan Li-Fi setara dengan kecepatan 5G yang ada di Korea Selatan. Bahkan sebanding dengan kecepatan cahata. Penasaran dengan Li-Fi, yuk, kenalan lebih akrab dengan teknologi gres yang satu ini.
 

1.      Li-Fi, Teknologi Berbasis VLC

Li-Fi atau Light Fidelity ialah teknologi yang diklaim bakal menggeser Wi-Fi. Li-Fi ialah alat komunikasi gres yang berbasis pada sistem cahaya yang terlihat (Visible Light Communications, VLC). Kecepatannya jauh diatas Wi-Fi. Istilah Li-Fi dikaitkan dengan Herald Haas, seorang Profesor yang ada di Universitas Edinburgh. Diperkenalkan pada 2011, teknologi ini terus dikembangkan untuk meraih kesempurnaan. Pada 2012, sang Profesor membuat perusahaan PureLiFi yang bertujuan sebagai pemimpin teknologi VLC di dunia.
 

Li-Fi mengkonversi pancaran cahaya lampu LED menjadi sinyal elektronik. Sinyal tersebut lalu dikonversi kembali menjadi data. Perangkat yang terhubung lalu mengirim kembali data memakai cahaya yang tak terlihat ibarat ultraviolet atau infra-merah.
Li-Fi diklaim mempunyai kecepatan 100 kali lipat lebih cepat dari pada Wi-Fi. Kecepatan Li-Fi lebih dari 200 Gbps. Dan kita bisa mengunduh 23 DVD hanya dalam waktu satu detik.


2.      Internet yang Memanfaatkan Pancaran Sinar

Kebutuhan merealisasikan lampu yang memancarkan internet telah dilakukan. Perusahaan Oledcomm dari Perancis, telah mulai memasarkan lampu yang memancarkan internet. Lampu tersebut diperkenalkan pada CES (Consumer Electronics Show) di Las Vegas, Januari tahun ini.
Jurnalis The Verge, Jacob Kastrenakes telah mencoba dan mengulas alat tersebut. Produk dari Oledcomm itu berjulukan MyLifi. Terdiri dari dua bagian: lampu dan dongle (peralatan untuk mendapatkan dan mengirim data nirkabel).
 
Jacob Kastrenakes mencoba lampu itu, dan membuktikannya bahwa pancaran sinar lampu yang mengantarkan pula internet, benar-benar terjadi. Indikator laptop miliknya menyala hijau, yang itu berarti terdapat koneksi jaringan. Dan tanpa menginstal apapun.


3.      Kekurangannya, Gak Bisa Menembus Dinding

Di luar kehebatan dan kecanggihan Li-Fi, ada juga kekurangannya. Li-Fi telah dibuktikan jauh lebih cepat dari pada Wi-Fi. Dan alasannya memakai pancaran sinar lampu, ia tak berbahaya bagi kesehatan. Berbeda dengan Wi-Fi yang memakai gelombang radio. Banyak yang khawatir terganggu kesehatannya alasannya gelombang radio ini.
 
Kekurangan Li-Fi adalah, ia tak bisa menembus dinding. Makara yang dilakukan oleh Li-Fi ialah pancaran internet dalam ruang lingkup lokal atau disekitar. Pun, jikalau kita berbeda ruangan, kita tak bisa memakai internet super cepat ini. Sementara, Wi-Fi bisa menembus dinding dan jangkauannya juga luas. Sepertinya, Wi-Fi masih akan tetap dipakai hingga Li-Fi bisa memecahkan duduk perkara ini.Teknologi ini memang masih dalam pengembangan. Mudah-mudahan, keuntungannya bisa kita nikmati gak usang lagi. Ya supaya saja Indonesia juga dapat menikmati teknologi Li-Fi dalam waktu akrab ini.

0 Response to "Li-Fi, Teknologi Terbaru Yang Diprediksi Akan Geser Kecepatan Wi-Fi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel